Sampul dari buku ini yang pertama kali menarik perhatian. Bagaimana tidak? Sampul buku yang sungguh berani menampilkan seorang anak perempuan yang memakai pakaian dalam perempuan dewasa di bagian luarnya sambil berdiri di depan cermin. Sambil bertanya-tanya apa yang kira-kira yang sedang dilakukan anak itu? Apa yang ada di pikirannya? Mengapa dia seperti itu?

Dan ternyata buku ini merupakan kumpulan dari berbagai cerita pendek yang ditulis oleh Leila Chudori yang terdiri dari sembilan judul. Cerita pendek dalam buku ini menceritakan tentang prinsip yang sedang dipertahankan, tekad yang terus diperjuangkan, kejujuran yang selalu diusahakan, juga kebebasan yang diinginkan. 

Buku ini telah banyak melalui cetakan ulang, buku yang saya miliki pun merupakan cetakan kesepuluh. Buku ini ditulis dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1989, sedangkan untuk cetakan pertama pada tahun 2009 yang merupakan Malam Terakhir versi baru. Versi terbaru ini telah diseleksi kembali oleh Leila Chudori, agar sesuai keinginan masa itu, dan menurut saya juga masih sesuai dengan masa kini. 

Pada cerita berjudul Air Suci Sita, saya suka sekali dengan penulisan dan gaya bahasa penulis. Penulis berhasil menarik saya untuk turut merasakan yang ditulisnya. Pada awal cerita, saya merasa turut merasakan gelagapan karena ‘ditabrak malam’ dengan tiba-tiba. Tak hanya itu, cerita yang disuguhkan bercampur dengan analogi pada cerita tentang Rama dan Sinta. Bagaimana kesetiaan Sinta terhadap Rama dipertanyakan, tanpa mempertanyakan kembali bagaimana kesetiaan Rama terhadap Sinta. Dan memang begitulah yang sering terjadi di lingkungan sehari-hari. 

Malam terakhir menjadi buku keempat karya Leila Chudori  yang saya baca. Lucunya, buku ini paling tipis di antara yang lainnya, namun paling sulit saya mengerti sehingga tidak jarang saya harus mengulang membaca halaman yang sama. Tapi tetap saya akan merekomendasikan buku Malam Terakhir ini. 

Selamat membaca. 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *